Kebocoran radiasi dalam jumlah besar dalam sebuah reaktor nuklir jarang sekali terjadi. Kontaminasi terbesar yang terjadi di lingkungan pada umumnya akibat dari cairan pendingin atau gas yang terkontaminasi oleh zat radioaktif.
Kebocoran radiasi dalam jumlah besar dalam sebuah reaktor nuklir jarang sekali terjadi.
Kontaminasi terbesar yang terjadi di lingkungan pada umumnya akibat dari cairan pendingin atau gas yang terkontaminasi oleh zat radioaktif.
Hancurnya sebuah reaktor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl merupakan hal yang serius karena banyaknya zat beracun yang dihasilkan. @ Reza Muzay Blog
Hancurnya sebuah reaktor nuklir terjadi ketika panas yang digunakan untuk membangkitkan listrik oleh reaktor mencapai tingkat kritis sehingga membuat bahan bakar (nuklir) tersebut hancur.
Pada umumnya pendingin digunakan untuk mengatur suhu yang ada, tapi dalam kasus di reaktor nuklir Fukushima Daiichi dan Daini di Jepang, gempa yang kemarin terjadi membuat sistem pendingin yang ada tidak berjalan dengan sempurna.
Walaupun sistem yang ada langsung mematikan reaktor ketika gempa bumi terjadi, tapi reaktor tersebut akan terus menghasilkan panas sebagai produk utama dari proses nuklir tersebut dan akan terus bereaksi tanpa henti.
Untuk mencegah insiden serius ini terjadi, pembangkit tenaga nuklir yang baru dibangun di desain dengan sistem untuk mencegah cairan pendingin yang ada habis.
Pemerintah Jepang sendiri menggunakan air laut untuk menurunkan suhu dan menurunkan uap yang ada untuk menurunkan tekanan yang ada.
Namun, proses ini memiliki resikonya sendiri dan dipercaya menyebabkan terjadinya ledakan yang menghancurkan bangunan reaktor tersebut.
Para penduduk dengan segera dievakuasi dari wilayah sekitar untuk mencegah efek samping yang serius.
Beberapa kecelakaan nuklir yang pernah terjadi di dunia berdampak pada kematian bagi sejumlah orang, dan juga beberapa peneliti dan juga anggota militer menderita akibat tingkat radiasi yang tinggi.
sumber artikel : msn.co.id
No comments:
Post a Comment