Cobaan datang bertubi-tubi di Jepang. Mulai dari digocang gempa bumi, dihantam tsunami. Yang terbaru ancaman bencana nuklir menyusul ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Musibah itupun membuat trauma bagi warga Sakura.
Salah seorang istri korban luka dalam insiden ledakan reaktor Fukushima, Jany Eudy, mengaku ketakutan saat mendengar suara ledakan dari arah PLTN.
”Bagi saya, itu (suara ledakan) bagai neraka di atas bumi,” katanya kepada CNN, Minggu (13/2/2011).
Janie, suaminya, dan sejumlah warga lain mengaku ingin segera menjauh dari kawasan fasilitas nuklir karena takut dampak radiasi kian luas. Apalagi, kabar tentang ledakan di PLTN Fukushima telah menjadi sorotan media berbagai negara. Terpaan media semakin membuat warga ketakutan.@ Reza Muzay Blog
Karena panik dan kurangnya informasi, publik lantas mengaitkan insiden ledakan Fukushima dengan bencana nuklir terburuk sepanjang sejarah dunia, Chernobyl.
Petaka nuklir Chernobyl 1986 maupun Three Mile Island 1979 menjadi momok menyusul ledakan reaktor nuklir Fukushima.
Persepsi itu tidak salah. Namun, ada baiknya masyarakat menyimak paparan beberapa ilmuwan. Karena ilmuwan memiliki paparan berupa bukti, perhitungan angka, dan pengukuran secara ilmiah.
sumber artikel : http://haxims.blogspot.com/2011/03/suara-ledakan-itu-seperti-neraka-di.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+blogspot%2FyOZPt+%28Haxims%29
No comments:
Post a Comment