Kompas.com - Zat-zat gizi yang berasal dari makanan yang kita asup baru dapat digunakan oleh tubuh jika diserap dengan baik oleh sel-sel. Untuk meningkatkan penyerapan zat-zat gizi, tubuh memerlukan asam lemak esensial.
"Asam lemak esensial berperan untuk melenturkan sel membran sehingga sel mampu menyerap zat gizi dan mempermudah pengeluaran sisa metabolisme dari sel," papar dr.Fiastuti Witjaksono dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam seminar 'Pentingnya Lemak Esensial dan Manfaatnya untuk Tubuh' di Jakarta (12/2/2011).
Asam lemak esensial juga menjadikan kualitas sel membran lebih baik dan tidak mudah rusak. Asupan lemak esensial yang seimbang dibarengi dengan pola makan sehat sejak dini dapat mencegah penyakit kardiovaskular.
Pada bayi dan anak, asam lemak esensial dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel, membangun jaringan sel tubuh, serta membantu melenturkan membran sel untuk penyerapan gizi.
Asam lemak esensial dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis di antaranya Omega 3, Omega 6, DHA (Asam Dokosaheksaeoat), EPA (Asam Eikosapentaenoat), ALA (Asam Alfalinolenat) dan GLA (Gamma Linolenic Acid). "Disebut esensial karena tidak bisa dibentuk oleh tubuh jadi harus kita penuhi dari makanan," kata Fiastuti.
Asupan asam lemak esensial dapat diperoleh dari beberapa jenis makanan. Sumber omega 6 antara lain makanan yang digoreng, sedangkan omega 3 berasal dari biji-bijian, minyak jagung, ikan laut dalam atau margarin yang diperkaya omega 3.
Fiastuti juga menekankan, asam lemak esensial Omega 3 dan Omega 6 harus dikonsumsi dalam porsi seimbang. "Kedua asam lemak ini harus seimbang, supaya terasa manfaatnya," katanya.
Untuk penggunaan margarin yang diperkaya asam lemak esensial, Fiastuti menyarankan agar hanya untuk olesan roti atau menumis dengan suhu tidak lebih dari 200 derajat celcius. Margarin juga bisa diberikan di atas makanan yang baru diangkat sehingga asam lemaknya tidak rusak.
"Asam lemak esensial berperan untuk melenturkan sel membran sehingga sel mampu menyerap zat gizi dan mempermudah pengeluaran sisa metabolisme dari sel," papar dr.Fiastuti Witjaksono dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam seminar 'Pentingnya Lemak Esensial dan Manfaatnya untuk Tubuh' di Jakarta (12/2/2011).
Asam lemak esensial juga menjadikan kualitas sel membran lebih baik dan tidak mudah rusak. Asupan lemak esensial yang seimbang dibarengi dengan pola makan sehat sejak dini dapat mencegah penyakit kardiovaskular.
Pada bayi dan anak, asam lemak esensial dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel, membangun jaringan sel tubuh, serta membantu melenturkan membran sel untuk penyerapan gizi.
Asam lemak esensial dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis di antaranya Omega 3, Omega 6, DHA (Asam Dokosaheksaeoat), EPA (Asam Eikosapentaenoat), ALA (Asam Alfalinolenat) dan GLA (Gamma Linolenic Acid). "Disebut esensial karena tidak bisa dibentuk oleh tubuh jadi harus kita penuhi dari makanan," kata Fiastuti.
Asupan asam lemak esensial dapat diperoleh dari beberapa jenis makanan. Sumber omega 6 antara lain makanan yang digoreng, sedangkan omega 3 berasal dari biji-bijian, minyak jagung, ikan laut dalam atau margarin yang diperkaya omega 3.
Fiastuti juga menekankan, asam lemak esensial Omega 3 dan Omega 6 harus dikonsumsi dalam porsi seimbang. "Kedua asam lemak ini harus seimbang, supaya terasa manfaatnya," katanya.
Untuk penggunaan margarin yang diperkaya asam lemak esensial, Fiastuti menyarankan agar hanya untuk olesan roti atau menumis dengan suhu tidak lebih dari 200 derajat celcius. Margarin juga bisa diberikan di atas makanan yang baru diangkat sehingga asam lemaknya tidak rusak.
No comments:
Post a Comment