Sebagian besar kacamata berfungsi untuk memperbaiki penglihatan, atau untuk melihat cahaya yang menyilaukan. Namun sebuah perangkat dari Jepang akan segera mempertajam kemampuan berbahasa dan memotong rintangan bahasa diantara kita. NEC telah hadir dengan alat baru yang katanya akan memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda bahasa.
Berbentuk seperti kacamata, namun tanpa lensa, Tele Scouter yang didukung oleh komputer ini akan menggunakan alat penampil gambar untuk memproyeksikan penerjemah secara langsung ke retina penggunanya.
Seperti yang dikutip megindo.net dari www.japantoday.com, penyedia teks secara instan melalui pengenal suara dan program penerjemah ini akan secara efektif menyediakan teks seperti dalam film-film, selama percakapan antara dua orang yang mengenakan kacamata penerjemah ini.
"Anda bisa tetap menjaga alur percakapan" ujar pejabat pengembangan pasar NEC, Takayuki Omino, pada acara pameran di Tokyo dimana alat ini diperagakan. "Alat ini juga bisa digunakan untuk pembicaraan yang menyangkut informasi rahasia" ujar Takayuki berkenaan dengan kebutuhan akan penerjemah manusia.
Setiap kata-kata yang diucapkan penggunanya akan diambil oleh mikrofon, diterjemahkan, dan secara instan akan tersampaikan pada lawan bicaranya baik melalu teks visual dan juga audio yang dikirimkan melalui headphone-nya.
Para penggunanya masih bisa melihat wajah lawan bicaranya karena teks tersebut diproyeksikan hanya ke sebagian retina. Menurut NEC, Teknologi semacam itu pertama kalinya dipergunakan untuk produk komersial.
Perusahaan itu rencananya akan meluncurkan Tele Scouter di Jepang pada bulan November tahun depan, walaupun pada awalnya akan dirilis tanpa mode penerjemah.
NEC mengatakan bahwa alat itu juga bisa memiliki kegunaan lain selain menerjemahkan. Sebagai contoh, alat itu juga bisa berguna untuk para marketing sales jika dihubungkan dengan sebuah kamera, software pengenal wajah dan data para klien atau konsumen perusahaannya.
Satu set alat tersebut yang ditujukan untuk berbagai perusahaan dijual seharga 7,5 juta Yen [83.300 US$] untuk 30 unit kacamata, ditambah biaya untuk aplikasi software tambahan.
Beranda
Berbentuk seperti kacamata, namun tanpa lensa, Tele Scouter yang didukung oleh komputer ini akan menggunakan alat penampil gambar untuk memproyeksikan penerjemah secara langsung ke retina penggunanya.
Seperti yang dikutip megindo.net dari www.japantoday.com, penyedia teks secara instan melalui pengenal suara dan program penerjemah ini akan secara efektif menyediakan teks seperti dalam film-film, selama percakapan antara dua orang yang mengenakan kacamata penerjemah ini.
"Anda bisa tetap menjaga alur percakapan" ujar pejabat pengembangan pasar NEC, Takayuki Omino, pada acara pameran di Tokyo dimana alat ini diperagakan. "Alat ini juga bisa digunakan untuk pembicaraan yang menyangkut informasi rahasia" ujar Takayuki berkenaan dengan kebutuhan akan penerjemah manusia.
Setiap kata-kata yang diucapkan penggunanya akan diambil oleh mikrofon, diterjemahkan, dan secara instan akan tersampaikan pada lawan bicaranya baik melalu teks visual dan juga audio yang dikirimkan melalui headphone-nya.
Para penggunanya masih bisa melihat wajah lawan bicaranya karena teks tersebut diproyeksikan hanya ke sebagian retina. Menurut NEC, Teknologi semacam itu pertama kalinya dipergunakan untuk produk komersial.
Perusahaan itu rencananya akan meluncurkan Tele Scouter di Jepang pada bulan November tahun depan, walaupun pada awalnya akan dirilis tanpa mode penerjemah.
NEC mengatakan bahwa alat itu juga bisa memiliki kegunaan lain selain menerjemahkan. Sebagai contoh, alat itu juga bisa berguna untuk para marketing sales jika dihubungkan dengan sebuah kamera, software pengenal wajah dan data para klien atau konsumen perusahaannya.
Satu set alat tersebut yang ditujukan untuk berbagai perusahaan dijual seharga 7,5 juta Yen [83.300 US$] untuk 30 unit kacamata, ditambah biaya untuk aplikasi software tambahan.
Beranda
No comments:
Post a Comment